nasionalisme berbanding lurus dengan konflik?

Tadi malam saya sempat bertanya pada salah satu keponakan saya, siapakah pahlawan favoritmu? dia menjawab "Naruto Om!"
Lalu mulai terlintas mengenai keadaan sekarang, dimana generasi muda yang nasionalismenya semakin berkurang. Mungkin karena kita terlalu manja sekarang ini, dimanjakan oleh fasilitas, dimanjakan oleh hiburan, dimanjakan oleh gengsi, padahal semua itu kan adalah berupa hutang yang harus kita bayar ke luar. Ternyata kenyamanan tidak selalu berimbas positif.
Terbayang juga bagaimana para pendahulu kita begitu bangganya dengan Bangsa Indonesia, walaupun kita dalam kemelaratan. Apa mungkin karena akhir2 ini kita tidak pernah mempunyai konflik yang besar dengan negara lain? saya ingat, bagaimana nasionalisme mulai tergugah ketika kita punya konflik dengan malaysia tentang kepulauan ambalat, tapi kini dingin lagi.
Saya pernah mendengar slogan bahwa kita akan merasa satu apabila kita punya musuh yang sama, tapi apabila itu tidak ada. Maka kita akan mulai saling menyakiti satu sama lain dan mencari nilai kebenaran sendiri. apa kita sebagai suatu bangsa harus memulai konflik? agar rasa satu bangsa, satu nusa, dan satu bahasa itu tumbuh kembali?

Comments

Anonymous said…
teori baru ya pak? yg sy ketahui klo permintaan berbanding terbalik dgn penawarn, dan kebahagian berbanding terbalik dgn penderitan,he...3x!^_^
sudiarsa said…
teori yang muncul mendadak. bayangin coba kita perang dengan suatu negara tertentu pasti yang muncul "HIDUP INDONESIA!!!" bukan hidup bali!, hidup teroris, dll
Anonymous said…
sepertinya utk meningkatkan nasionalisme memang dengan menghadapi konflik yang ada bersama2
Anonymous said…
Kalo saya melihat dari sisi politis, itu merupakan kelemahan bangsa kita. Conto simple misalnya, kita baru check up kedokter ketika kita sudah jatuh sakit. Jadi tugas kita adalah mengarahkan generasi muda kita untuk lebih aware, dan tanggap pada situasi, karna ini bisa menjadi kelemahan bangsa kita yang bisa dimanfaatkan oleh bangsa lain
sudiarsa said…
yup, benar pak bisena. semoga dengan ini kita bisa lebih cinta dan lebih bangga sebagai anak bangsa.
trims to namada juga...,
Anonymous said…
kenapa si kecil bilangnya naruto...
karena sudah tidak ada yang menghargai kreatifitas orang lain. selain itu terlalu banyak batasan di negara ini yang sangat membatasi kreatifitas.

saat orang tidak bisa menghargai (bukannya mengerti atau paham) seni secara singkat orang itu sangat berpikir pendek.

dan terlalu banyak aksi SARA di negara ini yang berujung tidak adanya nasionalisme.... melain berubah menuju "penyatuan dan penyeragaman paham"
Anonymous said…
Tapi jangan di generalisasikan ya bahwa kaum muda ga nasionalis. Contonya saya. Coba tanya nama2 pahlawan, pasti saya bisa jawab.
Pahlawan dari Aceh : Cut Tari
Pahlawan dari Bali : I Gusti Randa
Pahlawan dari Aceh lagi : Teuku Firmansyah.
Truz, apalagi ya...? *mikir2 dulu*
Anonymous said…
Yang terpenting kita selalu mencintai negeri kita misal dengan menggunakan produk asli negeri sendiri
Anonymous said…
Pak arsa ajus, cost utk nebus dosa itu 150.000 net/pax? include meal? ini masih ngatur libur soalnya....
sudiarsa said…
costnya net 150.000, gus not included meal. coba tanya sapatahu astika tertarik dia..,

JINK: Pendapat yang bijak
Eko : Pahlawan Kegelapan Susana
made: bener, jangan bikin gebogan pake buah impor melulu..,
Anonymous said…
Kok saya bingung ya Pak, Nasionalisme naik berarti konflik meningkat?
berarti klo nasionalisme NUL
konflik juga NUL

wah milih kagak konflik berarti kagak Nasionalisme

kok jadi binun?
Anonymous said…
Bang Kumis kok bingung sih....kalian tuh ngobrolin apa..???

Bang Kumis gak paham NASIONALISME...

Bang Kumis cuma ngerti NASI GORENG, NASI JINGGO ATAU NASI PECEL....

wakakak... :lol:
Anonymous said…
salamat tahun baru 2009
Anonymous said…
itu teori yg ada benarnya jg. kalo ada musuh bersama memang akan lebih bisa kompak. kali karena kebiasaan kita hidup dg konflik.

jd kalo ada musuh baru mau maju. :)
Anonymous said…
mungkin bisa di tumbuhkan dgn cara bilang klo ada pahlawan Indonesia yang jauh lbh hebat daripada Naruto.. namanya jg anak2,mrk blm tau arti pahlawan.yang mrk tau cuma Naruto itu hebat en mrk jd suka.. sekarang qta2 yang sudah dewasa ini yang hrs menanamkan nasionalisme pada para penerus bangsa yang msh kecil2 itu...

tulll gaaaakkkk???? hehehehehe
Anonymous said…
Alo Om,

Wah saya suka banget dengan jawaban ponakannya om. Berati dia masih normal untuk anak seukurannya. Tapi misal kalo om bertanya pada orang yang cukup berumur [dewasa] trus jawabannya sama kek ponakannya om, nah itu yang patut di pertanyakan.

Trims

Popular posts from this blog

mitos-mitos dalam wisuda wearnes education center bali